Pages

Labels

Kamis, 22 Desember 2011

Pura Ulun Danu Batur

Kawasan wisata Batur tidak hanya terkenal dengan keindahan panorama alamnya saja, namun keagungan, keunikan serta tingginya nilai histori Pura Ulun Danu Batur sanggup menarik banyak minat wisatawan untuk mengunjunginya. Pura ini terletak di Desa Karang Anyar, Kintamani, Bali.Pura Ulun Danu Batur berada pada ketinggian 900 meter diatas permukaan laut, dan merupakan pura kahyangan jagat dimana pura ini difungsikan sebagai tempat pemujaan Dewi Danu (Dewi Air Danau). Pura yang menghadap ke barat ini berlatarbelakang Gunung Batur dan kerap kali digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara keagamaan Ngusaba Kedasa.Pura Ulun Danu Batur awalnya berada di lereng Gunung Batur, namun karena adanya letusan gunung pada tahun 1917 yang telah menghancurkan pura ini terkecuali sebuah pelinggih yang digunakan untuk memuja Dewi Danu. Atas gagasan para pemuka desa dan masyarakat setempat maka dibawalah pelinggih ini serta membangun kembali Pura Batur.Konon menurut cerita, pada suatu malam tepatnya di bulan ke-5 Dewa Siwa memindahkan puncak Gunung Mahameru di India dan membaginya menjadi dua bagian serta diletakkannya di Bali. Puncak Gunung Mahameru yang berada disebelah kanan menjadi Gunung Agung sebagai tahta anaknya, sedangkan yang berada disebelah kiri menjadi Gunung Batur sebagai tempat Dewi Danu. Kedua gunung ini menjadi ulu Pulau Bali serta lambang unsur purase dan pradana (pria dan wanita) yang dipercaya oleh masyarakat Hindu Bali.Adapun mata pencaharian penduduk sekitar pura ini sebagian besar adalah petani, hal ini terlihat jelas dengan banyaknya sawah serta perkebunan sayur di kawasan ini.Untuk memberikan kenyamanan yang maksimal bagi pengunjung yang datang maka dibuatlah beberapa fasilitas seperti: warung penjual makanan dan minuman, toko cinderamata, toilet, serta area parkir yang luas.Pura Ulun Danu Batur dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Denpasar Bali dengan jarak tempuh kira-kira 64  km.
Bali tetap akan menjadi kenangan tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya, keberadaan Pura Ulun Danu Batur dengan segala keindahannya menjadikan pura ini pantas untuk menjadi salah satu tujuan utama wisata anda.

Pura Puncak Penulisan

Nilai histori yang tinggi serta keunikan yang dimiliki pura di Pulau Dewata ini menjadikan keberadaan tempat pemujaan ini dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata apabila anda datang ke Bali. pura puncak penulisan Adalah Pura Penulisan yang menjadi bagian didalamnya terletak di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Propinsi Bali.Pura Pucak Penulisan lokasinya berada pada ketinggian 1745 meter dari permukaan laut 3 kilometer dari Kintamani dan 30 kilometer dari Ibukota Kabupaten Bangli. Berdasarkan lontar Bali Kuno disebutkan bahwa  Pucak Penulisan disebut juga Bukit Tunggal  karena tempatnya terpisah dari pegunungan yang terbentang dari barat ketimur yang seolah-olah membagi menjadi dua bagian utara dan selatan. Pura ini dibangun sekitar abad ke-9 dengan nama Pura Tegeh Koripan namun karena tempatnya berada di Puncak Bukit Penulisan maka lebih dikenal dengan nama Pura Pucak PenulisanPura ini posisinya berada paling atas yang tersusun sampai sebelas terasTeras-teras tersebut dimaksudkan sebagai aspek kebudayaan Pyramid jaman MegalitikumPucak Penulisan bagian dari kompleks pura danu dan pura taman danu yang terletak pada teras ke-3 dan pura Ratu Penyarikkan yang terletak pada teras ke-4 dibagian barat puraKompleks keempat adalah Pura Ratu Daha Tua terletak dibagian barat pada teras ke-6.  Yang terakhir atau kompleks ke-5 adalah Pura Panarajon pada bagian timur dari puncak.  Kompleks pura ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan 4 kompleks pura yang lain.  Didalam kompleks Pura para pengunjung dapat melihat patung batu yang diyakini berasal dari jaman kebudayaan  Megalitikum.

Desa Penglipuran

Sekilas Tentang Penglipuran
Kata Penglipuran sendiri mengandung dua macam arti, yaitu berasal dari kata Pangeling, dari dasar kata “eling”, yang artinya mengingat dan “pura” yang artinya tanah leluhur, jadi Penglipuran artinya ingat kepada tanah leluhur; dan berasal dari kata penglipur yang berarti penghibur. Hal ini didasarkan karena konon Raja Bangli sering mengunjungi tempat ini untuk menenangkan pikiran.Pada saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin mereka di pagi dan siang hari, mereka keluar untuk berkumpul bersama-sama penduduk desa yang lain dan para pria pada sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam tetapi tanpa pisau di kakinya.
Desa Penglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Berada pada ketinggian 500-625 m di atas permukaan laut menjadikan suhu di Desa Adat Penglipuran tergolong dingin, keasrian Desa Penglipuran begitu terasa sejak memasuki kawasan pradesa hingga balai masyarakat. Fasilitas kemasyarakatan serta ruang terbuka pertamanan semakin menunjukkan keaslian alam pedesaan. Keindahannya bahkan semakin dimunculkan dengan penataan fisik dan struktur desa yang teratur.Penduduk Desa Penglipuran sangat menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong-royong dan kekeluargaan yang berlaku turun temurun, semua diwariskan oleh leluhur penduduk setempat yang berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani Bangli yang dahulu dipekerjakan sebagai prajurit Kerajaan Bangli.

 Daya Tarik
Desa Penglipuran memiliki beragam daya tarik, diantaranya konsep tata ruang desa yang khas dengan prinsip Tri Mandala, hutan bambu seluas 75 ha, pura kuno dengan struktur tradisional Penglipuran yang masih asli, tugu pahlawan yang memiliki nilai historis bagi masyarakat Penglipuran dan Bali secara umum, serta upacara-upacara adat seperti: Upacara Nyeeb, Mungkah, Nyungsung, Nakluk Merana dll.
Keunggulan dari Desa Penglipuran di Bangli adalah, bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Ditambah aktivitas sehari-hari penduduk desa dalam bercocok tanam, pemandangan seorang penduduk desa pulang dari kegiatannya di sawah menjadi ciri unik tersendiri.Desa Adat Penglipuran termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara yang diadakan di desa ini seperti pemasangan dan penurunan Odaldan, Galungan dll.Saat yang sangat tepat untuk datang ke desa ini adalah pada acara tersebut sedang berlangsung, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan dari Desa Penglipuran ini. Struktur bangunan, rumah tradisional masyarakat, pura-pura kuno, dan ornamen arsitektur yang unik menjadikan desa ini sebagai pilihan desa wisata yang harus dikunjungi.

Aksesibilitas
Desa ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor melalui sisi timur, yaitu Jalan Raya Bangli – Kintamani maupun dari sisi utara. Keteraturan pola pemukiman memberi kesan tersendiri, yaitu di sepanjang Jalan Kintamani Kayuamba - Bangli.Penglipuran merupakan sebuah desa yang indah dan asri sehingga kita menjadi sangat yakin untuk menempuh desa tersebut dengan mobil pribadi, terlebih lagi jalan masuk ke desa ini sudah diaspal.


Air Terjun Dusun Kuning

Air Terjun Dusun Kuning yang unik dan indah ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Bali. Untuk menuju kesana bisa dilakukan dengan berbagai sarana transportasi. Jika ditempuh dari Taman Bali, bisa dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 500 meter melalui jalan kecil yang elok dan mesti melalui perkebunan cengkeh.Jika dari Kota Denpasar, bisa mengarahkan kendaraan menuju ke Bangli baik lewat Sukawati/Gianyar maupun lewat jalan by pass Ida Bagus Mantra. Jika sudah sampai di Taman Bali yang jaraknya sekitar 3 km dari Kota Bangli, maka akan dijumpai sebuah pertigaan. Pengunjung harus mengambil ke arah kanan dan mengikuti jalan tersebut sampai di sebuah pertigaan lagi, dekat pabrik air minum “NON MIN”. Kemudian belok kanan sampai di ujung jalan dekat pemukiman penduduk. Nah, dari situ tinggal berjalan kaki ke lokasi yang jaraknya kira-kira 300 meter. Sampailah di Air Terjun Dusun Kuning.
Fantastis memang air terjun ini karena berada di ketinggian sekitar 25 meter diatas permukaan Sungai Melangit yang airnya mengalir ke selatan. Mengapa dinamakan Air Terjun Dusun Kuning? Karena air terjun tersebut berlokasi di Dusun Kuning, Bangli, Bali. Selaiknya lokasi wisata alam di Bali lainnya yang senantiasa terjaga kealamiannya, objek wisata air terjun ini pun tampak masih begitu asri, alami dan cantik pertanda belum banyaknya tangan-tangan manusia yang menjamahnya. Terlebih warga setempat yang begitu patuh terhadap norma dan ajaran Hindu yang selalu berupaya dalam menjaga kelestarian alam. Kealamian air terjun ini juga bisa jadi diakibatkan oleh masih belum terlalu banyaknya pengunjung yang datang ke tempat ini karena lokasinya yang agak terpencil dan tersembunyi. Makanya, tak banyak “orang luar” yang tahu tentang keberadaannya. Selain menawarkan panorama keindahan dan eksotisme air terjun, di tempat ini terdapat ratusan kera yang banyak menghibur para pengunjung.Kera-kera itu saling bercanda, berkejaran, gelantungan di pepohonan, bahkan saling bertengkar. Makanya, pengunjung yang berencana datang ke Air Terjun Dusun Kuning diharapkan membawa perbekalan secukupnya, juga membawa cemilan-cemilan kecil seperti kue-kue ringan, kacang-kacangan untuk diberikan kepada kera.

Hutan Bambu

Rasa-rasanya belum banyak orang tahu bahwa Bali memiliki tempat wisata yang berbeda, yaitu Hutan Bambu (Bambu Forest). What, Hutan Bambu? Jangan bingung dulu karena objek wisata ini lain daripada yang lain dan dijamin bisa memberikan nuansa yang sama sekali berbeda kepada setiap pengunjungnya. Bagi wisatawan yang sudah bosan mengunjungi wisata pantai, gunung, danau atau pura, tak ada salahnya jika menyempatkan waktu berkunjung ke spot wisata Hutan Bambu yang terletak di Kabupaten Bangli ini.
Nilai Ekologis dan Ekonomis
Hutan Bambu ini dinilai memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Hal demikian tak bisa dilepaskan dari peran masyarakat sekitar untuk senantiasa menjaga kelestarian dan kealamian Hutan Bambu. Setiap warga sangat menaati peraturan bahwa pelestarian dan pembudidayaan Hutan Bambu menjadi tanggungjawab mereka karena diyakini merupakan titipan nenek moyang dan akan memberikan kemanfaatan bagi mereka.
Hutan Bambu ini memiliki luas sekitar 45 hektar dan dijadikan sebagai daerah resapan air utama yang oleh karenanya maka memiliki nilai ekologis sangat tinggi. Warga atau siapapun yang berkunjung ke Hutan Bambu ini dilarang untuk menebang pohon bambu sembarangan dan diwajibkan melakukan tebang pilih pada hari-hari yang telah ditentukan supaya tidak terjadi kerusakan pohon bambu.Mayoritas masyarakat Bali yang beragama Hindu dengan landasan Tri Hita Karana, khususnya dalam konteks bidang Palemahan, menilai bahwa pohon bambu dalam kepentingan upacara-upacara kegamaan belum dapat digantikan. Sebab itu, setiap warga diwajibkan menaati peraturan supaya tak melakukan penebangan secara semena-mena, disamping juga tentunya tuntutan untuk menjaga kelestarian Hutan Bambu.


Berwisata dan Peka Lingkungan
Dengan mengunjungi Hutan Bambu para wisatawan selain bisa melihat dan menikmati keeksotisan berbagai jenis pohon bambu seperti Bambu Petung, Bambu Talang, juga secara otomatis akan disadarkan tentang betapa pentingnya menjaga dan melestarikan alam supaya tak terjadi kerusakan. Pohon-pohon bambu akan sangat menarik dilihat terutama ketika ada angin besar yang akan menggoyangkan pepohonan bambu tersebut sampai mengeluarkan bunyi yang terkadang beraturan.


Menuju Hutan Bambu
Lokasi Hutan Bambu ini berada di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, atau sekitar 5 km dari Kota Bangli. Dari arah Denpasar berjarak sekitar 50 km dan bisa ditempuh dengan waktu 1 jam perjalanan. Perjalanan ke wisata ini akan lebih cepat jika menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan/rental ketimbang menggunakan angkutan umum.




Penelokan

Penelokan terletak di sebelah Selatan Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani kira-kira 23 km dari Kota Bangli atau 63 km dari Denpasar ibukota Propinsi Bali. Sepanjang areal Batur memiliki pemandangan yang sangat menarik merupakan wilayah Kecamatan Kintamani yang terletak di bagian Utara Bangli. Penelokan adalah tempat yang terbaik untuk melihat pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur. Letaknya kira-kira 1500 meter dari permukaan laut yangdari tahun ke tahun memiliki temperatur ± 22o C di siang hari, dan 16oC di malam hari.

Banyak pengunjung baik domestik maupun internasional, memilih tempat ini untuk dapat menikmati udara pegunungan yang dingin dan segar. Tentunya hal ini sangat menyenangkan sambil menikmati pemandangan yang indah dengan lava hitam yang padat berasal dari letusan Gunung Batur pada tahun 1917 yang menghancurkan seluruh desa di sekitarnya.
Untuk itu kami bermaksud mengajak siapa yang senang berpetualang untuk mendaki sampai ke puncak. Keindahan kepundannya sunggu merupakan suatu lukisan yang indah.

Disamping keindahan panoramanya, kita juga dapat melihat indahnya Danau Batur dengan airnya yang jernih bagaikan kristal dan di lereng pegunungan anda dapat melihat kuburan yang unik, serta Barong Brutuk dari Desa Trunyan, yang mana tidak bisa ditemukan di tepat lain di Bali.

Rabu, 21 Desember 2011

Taman Bali Narmada Baliraja

Sebagaimana sering diungkapkan dalam banyak sekali tulisan dan sumber bahwa di Bali lokasi apapun dan dimanapun berpotensi untuk menjadi tempat wisata favorit dan menarik karena seolah telah ditakdirkan Dewata bahwa Bali merupakan surganya keindahan duniawi yang bak surgawi. Demikian halnya yang terjadi pada Narmada Baliraja yang merupakan sebuah taman peninggalan Kerajaan Taman Bali.
Dilengkapi Berbagai Bangunan Lainnya

Di taman ini terdapat kolam dan tempat pemujaan yang berupa bangunan pura bernama Kawitan Maha Gotro Tirta Harum Taman Narmada Baliraja dengan luas sekitar 50 are yang dikelilingi oleh pesawahan. Kerama subak mendirikan bangunan Pura Subak yang berada di sebelah Barat Pura Kawitan Maha Gotro Tirta Harum Tamanbali. Disamping juga terdapat peninggalan lainnya yang tak kalah berharganya berupa Jempeng Raja (WC) yang memiliki bentuk lembu dan bangunan Bale Emas (tempat penyimpanan kekayaan kerajaan.
Bangunan Bale Emas sendiri telah dilakukan renovasi pada sekitar tahun 1986 oleh warga Taman Bali sendiri. Peninggalan tersebut tentunya memiliki daya tarik tersendiri sekaligus sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai objek wisata, khususnya wisata memancing yang sangat erat kaitannya dengan olahraga sepeda gayung dan lari lintas alam. Pokoknya setiap pengunjung yang datang ke lokasi tersebut akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang ada.
Fasilitas
Di desa Tamanbali belum tersedia rumah makan, penginapan, parkir sebagai pendukung dalam perkembangan Obyek Wisata. Namun kondisi jalannya sudah beraspal, mengingat Desa ini merupakan jalur pariwisata yang menghubungkan obyek wisata Kabupaten Gianyar dengan obyek Wisata Kabupaten Bangli. Desa ini sudah dialiri listrik demikian pula air bersih.
Lokasi
Taman Bali Narmada Baliraja sendiri terletak di Desa Tamanbali Kecamatan Bangli, yang termasuk wilayah Kabupaten Bangli. Untuk mencapai Desa ini dari Kota Bangli ke arah Selatan dengan nemenpuh jarak 5 km dan dari ibu kota propinsi dapat menempuh melalui jalan utama 5 Gianyar-Bangli yang berjarak 35 km.
Sedangkan dari Desa Tamanbali menuju taman ini ada 2 jalan yaitu :
1. Melalui jalan setapak (jalan tanah) ke arah barat yang jaraknya kurang lebih 500 m.
2. Ke arah barat melalui jalan aspal sebelum memasuki dusun Sedawa belok ke arah Selatan, jaraknya kurang lebih 300 m.

Toya Bungkah

Toya Bungkah merupakan sumber mata air panas alam yang sehari-harinya dimanfaatkan untuk merendam badan karena dianggap dapat menyembuhkan penyakit khususnya penyakit kulit. Airnya ditampung pada suatu kolam kecil yang terletak di sebelah Danau Batur. Karena letak kolam air panas sangat berdekatan dengan Danau Batur, maka pandangan ke arah danau menjadi bebas sehingga dari kejauhan tampak pemandangan yang indah dimana di sebelah Timur Laut Danau Batur kelihatan Desa trunyan yang dikelilingi daerah perbukitan yang menghijau. Disamping pemandangannya yang sangat indah di toyabungkah hawanya sejuk, sehingga tidak mengherankan apabila seorang pujangga dan sastrawan terkenal yaitu Sutan Takdir Ali Syahbana memilih Toyabungkah sebagai tempat untuk mendirikan bangunan yang disebut Balai Seni Toyabungkah yaitu tempat yang dipergunakan untuk menggelar berbagai macam kesenian.
Lokasi
Toyabungkah termasuk wilayah Desa Batur terletak di kaki Gunung Batur atau dipinggir Barat Danau Batur yang jaraknya kurang lebih 6 km dari Desa Kedisan, 38 km dari kota Bangli dan 78 km dari kota Denpasar. Dalam perjalanannya menuju Toyabungkah kita akan banyak menikmati panorama yangindah seperti panorama gunung dan danau batur, pohon cempedak atau nangka, dan tumbuh-tumbuhan lainnya serta tumpukan bekas-bekas lahar yang sudah menjadi karang yang kelihatannya sangat indah. Disebelah timur jalan raya menuju Toyabungkah ada sebuah pura yang cukup besar yaitu Pura Jati.
Fasilitas
Di Toyabungkah tersedia dua tempat parkir untuk pengunjung yaitu di sebelah Barat jalan dan dipinggir sebelah barat danau Batur atau di sebelah Utara kolam air panas. Akomodasi dan rumah makan ada di sekitar Obyek, toilet serta kamar untuk berganti pakaian terdapat di dekat air panas. Demikian pula pinggir Danau Batur atau di sekitar Toyabungkah tersedia tempat yang biasa dipergunakan untuk mendirikan perkemahan.
Kunjungan
Touyabungkah yang memiliki keindahan dan daya tarik sebagaimana telah diuraikan di atas banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dengan tujuan mendaki Gunung Batur, kemah, mandi, berekreasi untuk melihat dari dekat keindahan yang dimiliki oleh Toyabungkah.
Deskripsi
Toyabungkah secara harfiah : Toya artinya air dan Bungkah berarti batu-batuan. Jadi Toyabungkah berarti air yang mengalir dari celah-celah bebatuan yang berasal dari kaki Gunung Batur. Di Toyabungkah terdapat dua kolam air panas yang letaknya sangat berdekatan yaitu : kolam air panas alam yang ditata sesuai dengan keadaan alam sekitarnya sehingga kolam ini serasi dengan alam lingkungannya yang dipergunakan sebagai tempat pemandian umum yaitu tempat pemandian warga masyarakat di sekitar Toyabungkah. Di pinggir sebelah selatan kolam ini ada sebuah pelinggih yang sangat sederhana. Sedangkan kolam air panas alam di sebelah Barat bentuknya ditata sedemikian rupa dimana sebelah utara dan di sebelah timurnya dibangun tembok penyengker dengan candi bentarnya sebagai tempat permandian para wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli menetapkan Kawasan Toyabungkah sebagai obyek wisata tersendiri dengan keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bangli Nomor 263 Tahun 1991 dan menunjuk Yayasan Tampurhyang sebagai pengelola Obyek Wisata.

Desa Trunyan

Desa Trunyan terletak di sebelah pantai timur danau Batur. Letak desa ini sangat terpencil, jalan darat dari Penelokan, Kintamani hanya sampai di desa Kedisan. Dari Kedisan ke desaTrunyan orang harus menyeberang danau Batur selama 45 menit dengan perahu bermotor atau dua jam dengan pedahu (perahu lesung) yang digerakan dengan dayung. Selain jalan air, Trunyan juga dapat dicapai lewat darat lewat jalan setapak melalui desa Buahan dan Abang.
Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuna di tepi danau Batur, Kintamani kabupaten Bangli. Desa ini merupakan desa Bali Aga, Bali Mula dengan kehidupan masyarakat dan kebudayaan yang unik dan menarik. Bali Aga berarti orang Bali Pegunungan sedangkan Bali Mula berarti Bali Asli.
Berdasarkan Folk Etimologi, penduduk Trunyan mempersepsikan diri dan jati diri mereka dalam dua versi;
1. Orang Trunyan adalah orang Bali Turunan, karena mereka percaya bahwa leluhur mereka ‘turun’ dari langit ke bumi Trunyan.
2. Orang Trunyan hidup dalam sistem ekologi dengan adanya pohon Taru Menyan, yaitu pohon yang memancarkan bau-bauan wangi.
Desa Trunyan telah lama menjadi objek daya tarik wisata. Inti daya tarik desa Trunyan adalah sinergi antara potensi kekhasan budaya, potensi keindahan alam dalam citra kekunaan.

Danau Batur

Danau Batur terletak di Kabupaten Bangli, Danau Batur adalah danau terbesar di Bali, menempati dasar Kaldera di sebelah timur dan tenggara Gunung Batur yang menyerupai bentuk bulan sabit, panjangnya kurang lebih 7,5 Km, lebar kurang lebih 2,5 Km, keliling 22 Km, luas 16 Km dan tinggi muka air danaunya 1031 m di atas permukaan laut dengan kedalaman airnya diperkirakan mencapai 70 meter dan mengandung air sebanyak 815,38 juta meter kubik.
Desa -desa yang terletak di pinggir Danau Batur pada era sekarang Desa Songan, Trunyan, Abang, Buahan dan Kedisan. Masyarakat umat Hindhu memfungsikan Gunung dan Danau Batur sebagai suatu tempat suci, oleh karena dalam sastra-sastra agama seperti dalam Usana Bali, Raja Purana Ulundanu Batur dan Padma Buana, Gunung dan Danau Batur itu dinyatakan sebagai “Linggih atau Sthana dari Betari Dewi Danuh atau Betari Ulun Danu” sebagai manifestasinya dari pada Dewa Wisnu sebagai saktinya, serta lazim pula dalam lontar-lontar dinamakan Sang Hyang Girinata dan Sang Hyang Giriputri.
Danau Batur merupakan sumber air bagi sebagian masyarakat Bali Selatan. Oleh karena perannya yang penting ini maka di Danau Batur sering dilakukan keagamaan, misalnya pekelem untuk memohon kemakmuran terutama terkait dengan kegiatan pertanian. Danau Batur bisa dijangkau dari Denpasar dalam waktu tempuh sekitar 1,5 – 2 jam, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kintamani


Kintamani adalah sebuah nama desa yang terletak di bukit dan panorama yang indah sekitarnya. Kita bisa melihat panorama yang indah dari Kintamani ke sekitar  gunung berapi aktif Gunung Batur dan Danau Batur yang luas di sebuah lembah. Hal ini terletak di daerah dataran tinggi dengan cuaca dingin sekitarnya. Ketika kita berdiri di Kintamani, kita akan dapat melihat daerah pedesaan yang dekat dengan danau. Tempat ini sangat femous dan dikunjungi oleh banyak wisatawan setiap hari.
Gunung Batur di Kawasan Kintamani ini letusannya terjadi sekurang – kurangnya 24 kali sejak tahun 1800, dan masih aktif sampai saat ini. Dengan terjadinya letusan gunung ini maka menimbulkan dampak terhadap kehidupan masyarakat di sekitar gunung ini, seperti memindahkan tempat pemujaan ( pura ), memperbaiki desa dan menata kembali tradisi yang telah ada.

about


Kota Bangli terletak di sebelah timur laut Denpasar, kira-kira satu jam perjalanan ( 40 km ). Pada awal Dinasti Gelgel, Kerajaan kuno Bangli menjadikan Bali paling berkuasa pada pertengahan abad-19. Pada saat itu Bangli merupakan kota yang paling tenang dari seluruh kota dengan iklim sedang, tidak panas dan juga tidak dingin (panas dingin).
Delapan puri raja adalah salah satu tempat di sekitar perempatan utama kota, tapi sekarang hanya Puri Denpasar yang dibuka untuk umum sebagai istana ( yaitu adanya Artha Sastra Inn ).
Raja terakhir Bangli tertera pada arca singa dan Bodhisattva, berinspirasi dari fotografi Borobudur dan penandaan lukisan dinding di’bale loj’ berdasarkan pada kehidupan masyarakat Cina di Bangli. Lukisan dinding ini dalam bentuk yang tidak begitu bagus tapi anda masih bisa membuat detailnya. Panorama lainnya adalah’bale kulku’ yang berusia 100 tahun, sekitar lima menit jika ditempuh dengan jalan kaki.
Event terpenting adalah hari pasaran, anda dapat melihat produk-produk seperti kentang manis, kacang-kacangan dan rempah-rempah yang tidak akan ditemukan di daerah selatan. Tarian dan wayang kulit kadang dipentaskan di bale banjar setiap hari raya, tapi tidak dengan dana yang berlebihan atau merupakan kebiasaan dari kota Gianyar. Tempat tinggal dalang, Dewa Made Rai Resi, hanya 700 m dari Artha Sastra Inn.
Artha Sastra Inn, sebagai istana raja, semakin hari terlihat semakin baik. Pot-pot tanaman dan arsitektur istana memberi kesan unik pada tempat ini. Anda dapat tidur di peraduan raja terakhir Bangli dan berpartisipasi dalam kehidupan ritual keluarga triwangsa. Artha Sastra Inn berlokasi di pusat Bangli dekat dengan stasiun bis dan rambu lalu lintas yang ramai.
Terdapat lima ruangan terbesar di dalam puri yang disampingnya ada pemandian. Ini disesuaikan dengan’bale bal’ tradisional dimana terdapat pintu berukiran kuno serta furniture-furniture antik.
Di timur stasiun bis terdapat pasar malam dengan sajian murah meriah, camilan lezat, capcay goreng dengan nasi, ayam goreng dengan sayuran. Atau makan di beberapa warung makan kecil di sekitar stasiun bis. Segeralah datang selagi masih buka sampai tahun 2001.
Anda akan menemukan pertokoan di sekitar pasar, sebelah selatan Artha Sastra Inn dimana anda akan dapat membeli barang-barang kebutuhan hidup. Uang cash dapat ditukar di Bank Pembangunan Daerah, tapi tidak untuk travellers cheque atau gunakan bank di Gianyar, 13 km menggunakan bemo ke arah barat daya. Di depan Artha Sastra Inn, terdapat telepon umum atau ke wartel 24 jam ( pelayanan telekomunikasi )

info Bangli

Kabupaten Bangli adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Obyek wisata di daerah ini antara lain adalah danau Kintamani. Ibu kotanya berada di Bangli. Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara,kabupaten Klungkung dan Karangasem di timur, dan kabupaten Klungkung, Gianyar di selatan, serta Badung dan Gianyar di sebelah barat.
Pada tahun 2004, Bangli mempunyai luas sebesar 520,81 km². Penduduknya berjumlah 197.210 jiwa.